Pada liburan semester saya bermain ke daerah Cianjur tempat kelahiran ibu saya, dulu Cianjur belum seramai sekarang yang sudah terdapat mall dan beberapa perusahaan namun bisa dibilang perusahaan disini masih terbilang kecil-kecilan. Contoh saja perusahaan yang membuat produksi baju berupa pakaian anak-anak dengan jumlah belum banyak karena mungkin banyak factor terhambatnya produksi dan distribusi barang hasil produksi tersebut. Saya mencoba berkeliling kota Cianjur untuk mencari sebuah perusahaan yang memproduksi baju, seharian saya berkeliling mencari akhirnya saya menemukan sebuah perusahaan kecil yang didirikan oleh ibu-ibu rumah tangga. Disana saya melihat banyak sekali ibu-ibu rumah tangga yang bekerja membuat kerajinan baju yang dibuat asli oleh tangan-tangan mahir ibu-ibu tersebut. Mungkin bisa dibilang sebuah perusahaan ibu-ibu rumah tangga yang notabennya masyarakat kecil bukan menengah ataupun masyarakat tingkat atas.
Mereka melakukan rutinitas seperti ini setiap hari untuk mencari uang tambahan untuk keluarga sekaligus menyalurkan hobi mereka, walaupun seperti itu sikap profesionalismenya lebih terlihat seperti contoh mereka tidak malas-malasan saat membuat namun kekurangannya mereka tidak dilatih dengan baik oleh karena itu hasil produksi mereka kurang baik. Wajar saja karena tidak ada yang melatih mereka secara professional tidak halnya seperti di kota ada kursus-kursus menjahit dan sebagainya disini mereka hanya ala kadarnya ilmu yang mereka punya.
Aturan yang mereka buat sangat sederhana yaitu pelaku pembuat kerajinan ini mesti diiringi dengan hobi karena menurut mereka: “percuma saja membuat sebuah kerajinan baju terutama jika tidak dengan hobi maka hasil yang akan dicapai biasanya akan jelek dan tidak akan laku dijual”. Lalu yang mengherangkan dan menajubkan untuk saya ternyata yang bekerja bukan saja ibu-ibu rumah tangga namun anak-anak yang dibawah umur ikut membuat bahkan suami mereka pun kadang membantu namun bukan dalam hal membuat kerajinan tersebut tapi dalam hal pendistribusian dari hasil produksi tersebut.
Disini sikap kekeluargaan mereka terlihat karena hasil keuntungan yang mereka peroleh dibagi sesuai hasil jerih payah yang mereka kerjakan tidak dikurangkan bahkan kadang suka dilebihkan. Biasanya yang suka dilebihkan jika ada anak-anak yang membantu mereka untuk menambah uang saku mereka untuk bersekolah. Anak-anak disini sudah mulai diajarkan bekerja mencari uang sambil bersekolah, membantu orang tua mereka namun mereka membantunya dengan cara sambil bermain. Permainan mereka bukan sekedar bermain saja, tapi mereka di didik oleh orang tua mereka bermain sambil mencari uang.
Walaupun mereka bisa terbilang sumber daya manusia mereka banyak namun mereka tidak membuat sebuah rencana kerja bagaimana kedepannya karena disini saya melihat mereka tidak mempunyai nilai visi. Andai mereka di terorganisir dengan baik oleh sebuah instansi yang mau mengayomi mereka, mungkin perusahaan kecil ini yang didirikan oleh ibu-ibu rumah tangga pada awalnya bisa berkembang dengan besar. Rencana kerja mereka pun tidak ada, menurut mereka jika hasil kerajinan mereka dapat dipasarkan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan mereka itu pun sudah cukup.
Sangat disayangkan menurut saya karena bisa dibilang sumber daya mereka banyak lalu kelebihan mereka rasa kekeluargaan mereka sangat tampak karena mereka hidup di pedesaan. Namun disamping itu mereka sebenarnya mempunyai misi ingin produksi mereka dapat dijual ke berbagai kota dan tidak hanya menjual hasil mereka di kota mereka sendiri, mungkin tidak akan tercapai sebuah misi tersebut karena 2 faktor terutama tidak adanya nilai dan visi serta rencana kerja mereka pun tidak ada. Mungkin beberapa tahun kedepan perusahaan ini akan menghilang karena sumber daya mereka dengan penghasilan hasil penjualan tidak seimbang dilihat tidak adanya rencana kerja serta untuk kedepannya perusahaan kecil ini bagaimana, apakah dapat berkembang ataupun berhenti, tidak mempunayi target bagaimana usaha ini akan berlanjut.
Kamis, 08 Oktober 2009
Contoh Kasus Perusahaan Rusak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar