Please Enable JavaScript Your Browser.. Thank's

Perfect World International New Horizons

Perfect World International New Horizons Version Offline dengan Server 1.5.1, terdapat 5 RAS dengan Quest terbaru, makin penasaran Silahkan Download atau Membeli pada Blog ini.. Sekian dan Terima Kasih..

Perfect World International Siren War

Perfect World Siren War Version Offline dengan Server 1.4.6, terdapat 5 RAS dengan Quest terbaru, makin penasaran Silahkan Download atau Membeli pada Blog ini.. Sekian dan Terima Kasih..

BattleField 2142 Offline

Battle 2142 Offline Full Installer, dapat bermain LAN dengan teman-teman Anda beserta BOTS (Maps yang ada BOTSnya saja)

Dragon Nest Trial Offline

Dragon Nest Offline Ini belum ada yang full Version masih Trial Version..

Perfect World International Rising Tide

Perfect World International Rising Tide Version Offline dengan Server 1.3.6, dengan 3 RAS, sudah banyak perbaikan baik game maupun Web Localhostnya, penasaran silahkan Download.. Sekian dan Terima Kasih..

Rabu, 08 Desember 2010

Alinea

Pengertian alinea :

Alinea merupakan sekumpulan kalimat yang memiliki satu gagasan atau ide pokok. Dimana antara kalimat yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Biasanya dalam sebuah paragraph terdapat lima kalimat atau lebih. Tetapi sebaiknya tidak terlalu banyak karena akan mempersulit orang yang membacanya.
Suatu paragraph memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Misalnya dalam sebuah paragraph terdapat 5 buah kalimat. Dimana satu kalimatnya merupakan kalimat utama, sedangkan 4 kalimat lainnya adalah kalimat penjelas. Kalimat penjelas digunakan untuk menjelaskan kalimat utama. Dan kalimat utama merupakan inti dari satu paragraph tersebut.

Mempunanyai 2 komponen utama yaitu :
a. kesatuan paragraf :
kesatuan paragraf, yang berarti kalimat – kalimat yang membentuk suatu paragraph harus saling berkaitan untuk menghasilkan suatu ide pokok dalam paragraph tersebut. Kalimat yang terdapat dalam satu paragraph harus benar-benar dicermati agar tidak ada kalimat yang menyimpang dari inti paragraph.

b. keterpaduan paragraf :
keterpaduan paragraf, yang berarti penyusunan kalimat dalam suatu paragraf saling berpadu agar tidak menyimpang dari hal ayng akan disampaikan. Agar paragraf menjadi padu maka digunakan pengait yaitu; ungkapan penghubung transisi antara lain hubungan tambahan, hubungan pertentangan, hubungan perbandingan, hubungan akibat, hubungan tujuan, hubungan singkatan, hubungan waktu dan tempat; kata ganti ada 2 macam yaitu, kata ganti orang dan kata ganti yang lain ; kata kunci.

Jenis – jenis paragraf :
1. jenis paragraf berdasarkan sifat:

a. paragraf pembuka yaitu paragraf yang mempunyai gagasan pokok dalam pembukaan suatu cerita. Paragraf pembuka harus mamiliki isi yang menarik, agar pembaca berminat untuk membaca lebih lanjut.

b. Paragraf penghubung yaitu paragraf yang terdapat diantara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Paragraf penghubung ini merupakan inti dari sebuah cerita yang terdiri dari beberapa paragraf. Dimana terdapat masalah dan solusi. Pada paragraf penghubung ini terdapat beberapa jenis yaitu, deskritif yang menerangkan keterangan dari hal yang akan disampaikan biasanya berisi tentang latar tempat, waktu, dan sebagainya. Paragraf naratif berisi tentang penceritaan secara detail seperti biodata. Eksposisi berarti berisi tentang pengetahuan misalnya tentang proses pembuatan minuman

c. Paragraf penutup yaitu paragraf yang berisi tentang kesimpulan dari masalah dan solusi yang disampaikan dalam paragraf penghubung. Dalam paragraf penghubung juga terdapat pendapat atau saran dari penulis kepada pembaca mengenai hal yang dibicarakan sebelumnya.
Paragraf penutup sebaiknya tidak terlalu panjang karena hanya sebagai penutup dari hasil yang telah diceritakan.

2. jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama :
a. paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki letak kalimat utama atau gagasan pokok pada awal paragraf. Dan memiliki kalimat penjelas setelah kalimat utama. Tetapi kalimat penjelas itu tetap berhubungan atau menjelaskan tentang kalimat utama.

b. paragraf induktif yaitu paragraf yang memiliki letak kalimat utama pada akhir paragraf. Sedangkan kalimat penjelasnya terdapat pada awal paragraf .

c. paragraf gabungan atau campuran yaitu paragraf yang memiliki 2 kalimat utama. Kalimat utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf. Sehingga kalimat penjelasnya terdapat pada tengah-tengah antara awal dan akhir paragraf tadi.

d. paragraf tanpa kalimat utama yaitu paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Jadi seluruh kalimat dalam paragraf tersebut merupakan kalimat penjelas saja. Retapi tetap saling berhubungan. Paragraf ini sering ditemukan pada paragraf eksposisi dan deskripsi.

Pola pengembangan paragraf :
a. pertentangan
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan kata “dengan ini, dengan halnya, dan sebagainya”.
b. Perbandingan
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan kata “seperti halnya, sedemikian juga, sama dengan, dan sebagainya”
c. Analogi
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan objek yang menjelaskan objek lain yang memiliki kesamaan.
d. menggunakan contoh-contoh
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan contoh – contoh untuk lebih memperjelas hal ayng ingin disampaikan.
e. sebab-akibat
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan kata akibatnya, padahal, oleh karena itu dan karena.
f. akibat-sebab
merupakan kebalikan dari sebab-akibat.
g. Definisi
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan kata benda pada awal paragraf.
h. Klasifikasi
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
i. klimaks dan anti-klimaks
pengembangan paragraf dengan memiliki Gagasan utama yang mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya.
j. Proses
pengembangan paragraf dengan Proses merupakan urutan dari suatu tindakan untuk menciptakan sesuatu atau urutan dari suatu peristiwa.
k. batasan objek
pengembangan paragraf yang berisi Untuk menjelaskan pengetahuan yang dimiliki penulis. Penulis dapat menyertakan ilustrasi-ilustrasi yang nyata (kongkret).
l. umum khusus
pengembangan paragraf dengan dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas

Diksi

Diksi berati pemilihan kata yang disertai gaya / ekspresi penyampaian kata tersebut yang disampaikan oleh pembicara atau penulis. Secara umum diksi dapat dikenal sebagai pengucapan atau intonasi dari pemilihan kata. Diksi juga dapat diartikan sebagai pemilihan kata yang tepat untuk mempertegas maksud pembicaraan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pembicara dan pendengar tentang gagasan yang disampaikan dalam suatu proses komunikasi.

Diksi terdiri dari 2 jenis :
a. Formal adalah pemilihan kata yang digunakan saat acara resmi, seperti saat rapat pemerintahan, pertemuan DPR/MPR, dalam lingkungan pendidikan dan sebagainya.
b. Informal adalah pemilihan kata yang dapat digunakan saat bersantai ataupun saat bertutur kata dengan teman / kerabat dekat.

Beberapa hal yang mempengaruhi diksi:

a. Serangkaian kalimat harus jelas dan efektif sehingga sesuai dengan gagasan utama
b. Cara dari mengimplementasikan sesuatu kedalam sebuah situasi
c. Sejumlah kosakata yang didengar oleh masyarakat harus benar-benar dikuasai.

Fungsi yang dimiliki diksi:

a. Untuk mencegah kesalahpahaman.
b. Untuk mencapai target komunikasi yang efektif
c. Untuk Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
d. Supaya suasana yang tepat bisa tercipta.
e. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca

Kerangka Karangan atau Outline

Penjelasan Kerangka Karangan:

Kerangka karangan merupakan rancangan pembuatan karangan yang berbentuk kalimat-kalimat. Kerangka karangan biasanya hanya terdiri dari satu kalimat saja, karena kerangka karanganadalah inti dari sebuah paragraf. Dalam pembuatannya kerangka karangan harus memperhatikan:
- sistematis
- logis
- jelas,
- terstruktur
- teratur.

Manfaat kerangka karangan yaitu:

- Dapat membantu menyusun agar tampil secara teratur dan terarah.
- Mempermudah penulis untuk menentukan klimaks dari sebuah karangan.
- Membantu penulis untuk mencari bahan pembuatan kalimat untuk mengembangkan kerangka karangannya

Macam – macam pola susunan kerangka karangan
1. Pola alamiah
Susunan kerangka karangan secara urutan kronologis keadaan sebenarnya

Susunan alamiah ini dapat dibagi menjadi tiga bagian :

1.1. Berdasarkan urutan ruang, contoh :
Topic : kemacetan
Tema : lokasi rawan kemacetan
Tujuan : untuk mengetahui lokasi terjadi kemacetan

1.2. Berdasakan urutan urutan waktu, contoh :
Topic : teknologi
Tema : perkembangan teknologi dari waktu ke waktu
Tujuan : untuk mengetahui perkembangan teknologi

1.3. Berdasarkan urutan topic yang ada, contoh :
Topic : nepotisme
Tema : kasus nepotisme yang terjadi di Indonesia
Tujuan : untuk mengetahui sebab dan akibat kasus nepotisme di Indonesia

2. Pola logis
Susunan kerangka karangan berdasarkan urutan yang masuk akal dan dapat dimengerti oleh setiap pembaca.

Susunan secara logis ini terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain :

2.1. Klimaks – anti klimaks
Kerangka karangan yang awalnya merupakan puncak dari inti karangan, dan semakin keakhir, berisi kalimat penjelas

2.2. Umum – khusus
Kerangka karangan yang awalnya hanya berisi kalimat penjelas dan semakin keakhir, semakin menuju inti dari karangan

2.3 Sebab – akibat
Kerangka karangan yang berisi sebab dan akibat dari suatu hal yang dibicarakan dalam karangan

2.4. Proses
Kerangka karangan yang berisi proses.

Minggu, 07 November 2010

Pola kalimat

Unsur kalimat terdiri dari:

A. Subjek:
- terletak di muka predikat, biasanya kata benda namun pada saat tertentu saja,
- Jenis kata lain juga dapat menduduki fungsi objek
- Sebagai pokok kalimat.
- Dapat dijadikan kalimat tanya
Contoh subjek kata benda.
- Harga komputer saat ini sangat murah sekali.

B. Predikat:
- Biasanya kata kerja, kata sifat,preposisi.
- Penerang suatu subjek.
- Kalimat tanya pada predikat di dalam kalimat dapat diberikan kata tanya “mengapa” dan “bagaimana”.


C. Objek dan Pelengkap:
- Posisi suatu kalimat terletak dibelakang predikat yang berjenis verba.
- Adanya kemiripan antara objek dan pelengkap
- Objek berjenis kata benda
- Pelengkap berjenis kata benda,kata sifat,dan kata kerja
- Objek dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif
- Pelengkap tidak
- Objek ada dibelakang predikat tetapi jika ada objek pelengkap ditulis setelahnya.
Contoh:
*Heru beli duren --> objek
*Heru membeli duren --> pelengkap

Pola Kalimat terdiri atas:

A. Verba atau kata kerja:

- Sebuah kata yang mengandung makna dasar perbuatan,proses, keadaan yang bukan sifat.

Ciri khas kata kerja:
- inti predikat dalam kalimat

Bentuk kata kerja;
• verba awal = kata kerja yang dapat berdiri sendiri.
• Verba turunan = kata kerja penggabungan paduan bentuk dasar.

B. Kata benda:
- Kata yang mengacu pada manusia, hewan, benda, dan konsep atau pengertian.

Ciri kata benda:
- Kata benda tidak dapat didahului atau bergabung dengan kata tidak.
- Menduduki fungsi subjek,objek, atau pelengkap dalam kalimat yang berpredikat kata kerja.
- Dapat diikuti oleh kata sifat atau adjektiva

Bentuk Kata benda:

a. Kata benda dasar
Contoh : mobil, motor, hari, minggu.

b. Kata benda turunan
- Kata benda berafiks, misal: penjaga,kemampuan, perbuatan.
- Kata benda reduplikasi, misal: luntung-lantang, kebun-kebun.
- Kata benda majemuk, misal: kantor dinas, tanah air.

Jumat, 22 Oktober 2010

RAGAM DAN BAHASA

RAGAM DAN BAHASA


Pengertian ragam bahasa menurut Bachman pada tahun 1990 yaitu variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam dalam bahasa baku ataupun bisa dikatakan bahasa resmi yaitu dimana ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik dapat dikatakan mempunyai prestise tinggi yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah biasanya karangan teknis dan perundang-undangan, di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi seperti surat dinas.

Dilihat dari sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa yaitu ada 2:

1.Ragam bahasa lisan

Maksudnya suatu bahasa yang menjadikan fonem sebagai unsur dasar, dengan kata lain kita berurusan dengan lafal, misal kita dapat menemukan ragam bahasa ini yang formal saat orang berpidato, presentasi dan ceramah dan yang tidak formal misal di pasar dan berbicara dengan teman.

2.Ragam bahasa tulis

Maksudnya suatu bahasa yang menjadikan huruf sebagai unsur dasarnya, dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan, misal kita dapat melihat ragam bahasa ini yang formal di dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan dan yang tidak formal di dalam majalah remaja, iklan ataupun poster.

Di dalam bahasa baku menurut Fishman dan Spradley yaitu kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan situasi pembicaraan, pelaku bicara dan topik pembicaraan.

Sesuai dengan pemakaiannya ragam bahasa baku terbagi 2 pula:

1. Ragam bahasa baku tulis:

makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian.

Point-point yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa tulis yaitu:

* Kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata
* Penerapan kaidah ejaan
* Struktur bentuk kata dan struktur kalimat
* Kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.

2. Ragam bahasa baku lisan

makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat.

Point-point yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa lisan yaitu:

* Ketepatan dalam pilihan kata
* Bentuk kata
* Pelafalan atau pengucapan
* Nada suara

Contoh perbedaan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan dari segi Tata Bahasa:

A. Ragam bahasa lisan

Tata bahasa (dari segi bentuk kata, tata bahasa, struktur kalimat, kosa kata)

* Heru sedang nulis di buku
* Saya akan tanyakan jawaban dari soal itu

B. Ragam bahasa tulis

Tata bahasa (dari segi bentuk kata, tata bahasa, struktur kalimat, kosa kata)

* Heru sedang menulis di buku
* Akan saya tanyakan jawaban dari soal itu

Contoh perbedaan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan dari segi Kosakata:

A. Ragam bahasa lisan

* Kakak bilang ade harus belajar
* Kamu harus buat majalah dinding

B. Ragam bahasa tulis

* Kakak mengatakan bahwa ade harus belajar
* Kamu harus membuat majalah dinding

Ragam bahasa baku mempunyai istilah lain yaitu:

· Ragam standar

· Ragam nonstandar

· Ragam semi standard

Perbedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan berdasarkan:

a. Topik yang sedang dibahas

b. Hubungan antarpembicara

c. Medium yang digunakan

d. Lingkungan,.

e. Situasi saat pembicaraan terjadi

Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandar:

· Penggunaan kata sapaan dan kata ganti

· Penggunaan kata tertentu

· Penggunaan imbuhan

· Penggunaan kata sambung

· Penggunaan fungsi yang lengkap

Jumat, 08 Oktober 2010

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Konsep Dasar Fungsi dan Kedudukan Bahasa

Fungsi dasar suatu bahasa dapat kita lihat misal dikehidupan sehari-hari yang bersifat sosial, dapat bersifat tertulis maupun lisan, yang didalamnya mempunyai sebuah nilai-nilai serta status. Dalam kehidupan keseharian bahasa diibaratkan seperti makanan pokok yang tidak dapat dibiarkan maupun kita acuhkan begitu saja. Dengan adanya sebuah nilai dan status tersebut makan manusia tidak dapat sembarangan dalam hal menggunakan suatu bahasa tersebut karena mereka harus tahu kapan dan dimana bahasa yang akan mereka pakai, misal kita mempunyai banyak bahasa salah satu bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Di Indonesia kita mengenal dengan politik bahasa nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.

Di Negara kita mengenal dengan istilah yaitu:

  1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
  2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara/Resmi

Dari istilah diatas mari kita lihat kedudukan dan fungsinya:

1.Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Dilihat dari pandangan sejarahnya, tercetus inspirasi para pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Sebelum Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahsa Melayu sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan nama Bahasa Indonesia.

Dalam Seminar Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menghasilkan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi:

  1. Lambang Kebanggaan Nasional

Maksudnya mengandung nilia-nilai sosial budaya yang luhur di Negara kita Indonesia, kita harus memakainya tanpa merasa rendah diri, acuh tidak acuh maupun malu serta kita harus memelihara dan mengembangkan bahasa kita agar di kenal oleh Negara lain.

  1. Lambang Identitas Nasional

Maksudnya disini kita mencerminkan jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia, jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya.

  1. Alat Pemersatu

Maksudnya ada semboyan bhineka tunggal ika, dimana bahasa Indonesia sebagai identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.

  1. Alat Hubung

Maksudnya dimana memungkinkan kita untuk bertukar pikiran dan saling bertukar informasi dengan kata lain misal dengan menggunakan bahasa Indonesia kita berkunjung ke suatu daerah dan kita tidak mengerti dengan bahasa daerah tersebut maka untuk memudahkan dan mendapatkan informasi yang tidak salah maka kita menggunakan bahasa Indonesia.

2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Dilihat dari sejarahnya Bahasa Indonesia dimulai sejak Sumpah Pemuda didirikan pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat penjajahan Kolonial kita mempunya dua bahasa tapi berbeda jiwa, jiwa nasional dan jiwa kolonial. Bersamaan dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, diangkat pulalah bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Hal itu dinyatakan dalam Uud 1945, Bab XV, Pasal 36. Ada juga beberapa hal yang menjadi penentu keberhasilan suatu bangsa sebagai bahasa Negara, diantaranya:

  1. Bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk negara itu
  2. Secara geografis, bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya
  3. Bahasa tersebut diterima oleh seluruh penduduk negara itu

Dalam Seminar Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menghasilkan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia mempunyai fungsi yaitu:

  1. Bahasa resmi kenegaraan

Buktinya saat proklamasi dimana bahasa yang digunakan yaitu menggunakan bahasa Indonesia yang dilafalkan maupun tertulis

  1. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan

Buktinya dimana bahasa Indonesia diterapkan pada sekolah dasar yang diharapkan bahasa tesebut menjadi bahasa ibu serta buku pelajaran yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang tertulis.

  1. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah menyeragamankan sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa maksudnya dimana diharapkan dengan bahasa Indonesia informasi yang diberikan kepada masyrakat dapat diterima dengan baik dan cepat dimengerti.
  1. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern

Karena banyaknya ragam kebudayaan di Indonesia, rasanya tidaklah mungkin dapat disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia dengan bahasa lain selain bahasa Indonesia. Misal di sekolah terdapat guru teater dari suku sunda, namun muridnya kebanyakan suku jawa dan suku batak, maka tidaklah mungkin bahasa daerah guru tersebut dipakai untuk mengajar murid-muridnya, agar seragam maka guru tersebut menggunakan bahasa Indonesia.

Sumber: http://www.scribd.com/doc/21785947/Kedudukan-Dan-Fungsi-Bahasa-Indonesia