Please Enable JavaScript Your Browser.. Thank's

Jumat, 30 Maret 2012

Aplikasi GIS dalam bidang kesehatan

GIS pada bidang kesehatan adalah analisis hubungan antara lingkungan hidup manusia dengan penyakit, gizi dan system pelayanan kesehatan untuk menjelaskan hubungan timbal baliknya dalam ruang. GIS pada bidang kesehatan juga bagian dari geografi manusia yang berhubungan dengan aspek – aspek geografi dari (status) kesehatan dan (system) pelayanan kesehatan.


Dalam kajian geografi kesehatan mengidentifikasi hubungan antar tiga komponen terkait dengan geografi penyakit, geografi pelayanan kesehatan dan geografi ilmu gizi, dengan analisis pada skala regional untuk pengintegarsian ketiga pendekatan itu. Namun dalam geografi kesehatan, ada 2 sub disiplin yang berkembang pesat yaitu geografi penyakit dan geografi pelayanan kesehatan.

Geografi penyakit meliputi ekplorasi, deskripsi dan pemodelan ruang waktu atas kejadian penyakit, berkaitan dengan persoalan lingkungan, deteksi dan analisis cluster dan pada pola penyebaran penyakit, analisis sebab – akibat dan rumusan hipotesis – hipotesis baru mengenai penyebab penyakit. Geografi penyakit berperan penting dalam surveillance, intervensi kesehatan, dan strategi pencegahan penyakit. Contohnya mengenai penyebaran penyakit pada suatu daerah dan apakah ada pengaruhnya dari kondisi daerah tersebut, TB, Polio, dan untuk penyakit lainnya.
Geografi system pelayanan kesehatan, berkaitan dengan perencanaan, manajemen dan jaminan pelayanan agar sesuai kebutuhan, merumuskan kebutuhan kesehatan masyarakat yang dilayani dan pola wilayah yang dilayani oleh pegawai kesehatan. Riset geografi atas pelayanan kesehatan dapat mengidentifikasi ketimpangan dalam pelayanan kesehatan antara wilayah satu dan yang lain dan alokasi sumber daya yang terbatas. Sebagai contoh mengalokasikan tenaga ke daerah – daerah yang membutuhkan dan membantu penempatan fasilitas kesehatan yang baru dan perluasan yang telah ada.
Analisa spasial terhadap penyakit merupakan sarana penting dalam penyelidikan epidemiologi. Sarana ini membantu untuk menyelidiki aetologi penyakit atau bahaya lingkungan. Salah satu contoh Analisis spasial terhadap water borne disease dilakukan dangendrof seorang kebagsaan jerman di kota Rhine-Berg dimana beliu melakukan analisis pola spasial penyakit diare dan kaitanya dengan persediaan air di kota Rhine-berg – jerman.Penelitiannya menemukan bahwa bagian pusat dan selatan wilayah kota terdapat banyak kasus daripada daerah bagian utara. Dari hasil ini beliau juga menemukan hubungan signifikan secara statistic antara timbulnya gastroenteritis dan jumlah orang yang memiliki persedian air dari tanah. Disamping hal tersebut terdapat factor penggangu yaitu pergerakan populasi, jumlah dokter di setiap daerah dan sumur pribadi. Dari contoh penggunaan GIS di atas, baik yang dilakukan oleh peneliti – peneliti di luar negeri maupun di dalam negeri. Kita bisa simpulkan bahwa GIS sangat membantu dalam bidang pekerjaan kita.

Sumber: http://www.dinkes-tts.web.id/component/content/article/38-artikel-/99-gis-pada-bidang-kesehatan.html

0 comments:

Posting Komentar